Pacitan, 12 September 2024– Dalam era modern yang serba cepat, nilai-nilai agama dan moral sering kali terlupakan. Namun, Sekolah Menengah Kejuruan (SMKN 3) di Pacitan membuktikan bahwa pendidikan karakter tetap menjadi prioritas utama. Setiap pagi, sebelum memulai kegiatan pembelajaran, seluruh siswa duduk di ruang kelas untuk berdoa bersama yang di pimpin oleh Bapak Guru dari ruang kurikulum.
Tradisi ini telah menjadi bagian budaya sekolah sejak tahun 2012. Pak Niwang, guru agama di SMKN 3 Pacitan, menjelaskan bahwa kegiatan berdoa bersama bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan memohon keberkahan dalam menuntut ilmu. “Doa menjadi sumber kekuatan bagi siswa untuk menghadapi tantangan dalam belajar dan kehidupan,” jelasnya.
Selain berdoa bersama, SMKN 3 Pacitan juga menerapkan berbagai program untuk meningkatkan keimanan siswa, seperti sholat Dhuhur berjamaah, sholat Ashar berjamaah, dan Melaksanakan doa bersama dan tausiyah di hari besar agama Islam.
“Saya sangat setuju dengan adanya pembiasaan ini, berdoa sebelum pembelajaran sangat penting karena menjadi bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, membantu kita agar lebih fokus dan mudah menerima pelajaran, dan agar kita terhindar dari kesulitan dalam belajar dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat.” Ujar Nanda Sintiya Ningrum Kelas XI DPPB 2.
SMKN 3 Pacitan membuktikan bahwa pendidikan karakter dan nilai-nilai agama dapat diintegrasikan dengan pembelajaran di sekolah. Dengan memulai hari dengan doa bersama, sekolah ini berharap dapat melahirkan generasi muda yang berakhlak mulia, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
#Writter_Novia Dwi Cahyani (Pendidikan Bahasa Inggris)
Doa mrpk sarana berkomunikasi dg Sang Pencipta jadikan pembiasaan pada anak2 konsisten dg harapan disaat mereka tua nanti juga mempunyai karakter yg terbina sejak duduk disekolah terbawa di pembiasaan rimah