Setiap Jumat di SMKN 3 Pacitan, sebuah momentum istimewa terjadi di antara siswa dan staf pengajar. Di tengah kegiatan pembelajaran, sebuah tradisi bernama “Jum’at Berkah” telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari atmosfer sekolah ini. Tradisi tersebut mengakar kuat dalam semangat kebersamaan, kepedulian, dan kebersihan hati yang menjadi pilar utama SMKN 3 Pacitan.
Pada hari Jumat yang sakral, setelah pelaksanaan sholat Jumat, sebuah inisiatif mulia terungkap: pembagian nasi kepada para siswa. Namun, yang membuatnya istimewa adalah sumbernya. Nasi yang dibagikan berasal dari shadaqoh Bapak Kepala Sekolah, para guru, staf karyawan dan infaq sukarela dari para siswa. Hal ini memperlihatkan kesadaran kolektif akan kebutuhan bersama dan semangat kebersamaan yang tinggi di antara komunitas sekolah.
Tradisi ini bukan hanya sekedar pembagian nasi, tetapi juga merupakan simbol dari nilai-nilai sosial dan keagamaan yang ditanamkan dalam pendidikan di SMKN 3 Pacitan. Ini adalah bentuk konkret dari kepedulian sosial, di mana para guru tidak hanya mengajar di kelas, tetapi juga menjadi teladan dalam memberikan kepada sesama.
Pembagian nasi setelah sholat Jumat juga memiliki makna mendalam dalam konteks keagamaan. Jumat adalah hari yang diberkahi dalam agama Islam, di mana umat Muslim berkumpul untuk melaksanakan sholat Jumat dan mendengarkan khutbah. Tradisi pembagian nasi ini, yang dilakukan secara rutin, menjadi pengingat akan pentingnya berbagi rezeki dan berbuat kebaikan, terutama di hari yang penuh berkah ini.
Secara spesifik keutamaan berbagi di hari Jumat, terdapat dalam bab “Hal-hal yang diperintahkan di hari dan malam Jumat” dalam kitab al-Umm. Imam al-Syafi’i meriwayatkan hadits:
بَلَغَنَا عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِي أَوْفَى أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أَكْثِرُوا الصَّلَاةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَإِنِّي أُبَلَّغُ وَأَسْمَعُ قَالَ وَيُضَعَّفُ فِيهِ الصَّدَقَةُ
Telah sampai kepadaku dari Abdillah bin Abi Aufa bahwa Rasulullah bersabda; “Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku di hari Jumat sesungguhnya shalawat itu tersampaikan dan aku dengar”. Nabi bersabda, “Dan di hari Jumat pahala bersedekah dilipatgandakan” (Imam al-Syafi’i, al-Umm, juz 1, halaman 239).
Lebih dari sekadar memberi nasi, tradisi ini juga menciptakan ikatan emosional yang kuat di antara siswa dan staf pengajar. Siswa belajar untuk menghargai upaya kolektif yang dilakukan oleh seluruh komunitas sekolah. Mereka juga belajar untuk menjadi lebih peka terhadap kebutuhan orang lain dan untuk saling mendukung satu sama lain.
Jumat Berkah di SMKN 3 Pacitan tidak hanya memberi nasi kepada siswa, tetapi juga memberi makna yang dalam bagi semua yang terlibat. Ini adalah momen di mana kebaikan dan kepedulian merajut jalinan kasih di antara setiap individu dalam komunitas pendidikan ini. Dengan demikian, setiap Jumat tidak hanya menjadi hari yang penuh berkah, tetapi juga hari yang penuh dengan makna dan kehangatan di SMKN 3 Pacitan.
#Writer_Nur Abdul Kholik Nugroho
Jum’at berkah program yang bagus untuk menarik minat siswa laki² solat Jum’at di Masjid Sekolah
Teruslah berbuat baik meskipun melelahkan. Karena lelahnya akan hilang namun pahalanya akan terus mengalir. Salam Jumat barokah.
Apapun yang kita lihat dan apa yang tidak terlihat, patut kita syukuri agar ditambah keberkahan di hari ini. Yang kita lihat entah itu keindahan, kebahagiaan, harusnya kita syukuri dan apapun yang tidak terlihat seperti halnya umur, dan nikmat yang tidak bisa kita mengetahuinya. Semoga di hari Jumat ini bertambah keberkahan.
Menyisihkan pendapatan sbg individu ASN merupakan nikmat Allah bahwa kita masih ada lebih dan rela berbagi ikhlas.. Insyaallah utuh apa yang sudah utah