Meningkatkan Kompetensi Guru dan Siswa Melalui Magang di Dunia Industri

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia Nomor 30/P/2025 tentang Penerima Dana dan Besaran Alokasi Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini Kinerja, Dana Bantuan Operasional Sekolah Kinerja, dan Dana Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan Kinerja Tahun Anggaran 2025, SMKN 3 Pacitan mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan kegiatan Magang Guru dan Murid sebagai bagian dari program peningkatan kompetensi berbasis kinerja.

Pada tahun 2025 ini, dua guru produktif dan satu murid dari Kompetensi Keahlian Desain dan Produksi Busana SMKN 3 Pacitan : ibu Ratnaningsih, S.Pd dan ibu Sri Wulandari, S.Pd serta Bella Novi Aulia berkesempatan melaksanakan magang di Fandi Asmoro Tailor and Fashion, sebuah usaha Tailor Profesional yang berlokasi di Slogohimo, Kabupaten Wonogiri. Kegiatan magang ini dilaksanakan selama 10 hari, dengan fokus utama pada peningkatan keterampilan teknis, kreativitas pada pembuatan jas.

Melalui kegiatan ini, para guru memperoleh pengalaman langsung mengenai proses produksi pembuatan jas yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan trend industri. Mereka belajar mengenai manajemen produksi, pelayanan pelanggan, serta efisiensi kerja yang diterapkan di dunia usaha. Pengalaman tersebut menjadi bekal berharga untuk memperbarui strategi pembelajaran di sekolah, khususnya dalam penerapan pembelajaran berbasis industri (teaching factory).

Sementara itu, bagi peserta didik, magang ini menjadi ajang untuk mengasah keterampilan menjahit, membuat pola, hingga melakukan finishing produk dengan standar kualitas tailor profesional. Selain keterampilan teknis, siswa juga belajar tentang etos kerja, disiplin waktu, dan komunikasi profesional yang menjadi kunci keberhasilan di dunia kerja, serta agar mampu berkompetisi pada ajang lomba kompetensi siswa.

Kegiatan yang Dilaksanakan

  1. Observasi dan Orientasi
    • Pengenalan struktur organisasi dan lingkungan kerja.
    • Penjelasan K3 dalam  pembuatan jas
    • Penjelasan SOP pembuatan jas di industri.
  2. Perencanaan Produk
    Pembuatan desain jas sesuai permintaan konsumen.
    Pemilihan bahan utama (wol, polyester, semi-wool) dan pelengkap (furing, pelapis, kancing).
    Pengambilan ukuran badan pelanggan.

    Proses Produksi Jas
    Pembuatan pola dasar dan pecah pola sesuai model.
    Penataan bahan dan pemotongan sesuai pola.
    Penjahitan bagian demi bagian: badan, kerah, lapisan, dan lengan.
    Pemasangan furing dan penyelesaian akhir (pressing, kancing, pelabelan).

    Quality Control (QC)
    Pemeriksaan hasil jahitan, kesesuaian ukuran, dan kerapian finishing.
    Evaluasi produk berdasarkan standar industri.

    Refleksi dan Evaluasi
    Diskusi antara peserta magang, pembimbing industri, dan guru pembimbing sekolah.
    Penilaian kompetensi berdasarkan aspek keterampilan, sikap, dan pengetahuan.
     
     6. Hasil yang Dicapai
    Peserta memahami proses lengkap pembuatan jas pria formal sesuai standar industri.
    Terbentuk keterampilan teknis dalam menjahit dengan teknik tailoring.
    Dihasilkan produk akhir berupa 2 potong jas formal, singel breasted dan 1 potong jas double breasted dengan kualitas baik.
    Terjalinnya kerja sama berkelanjutan antara sekolah dan industri mitra.
     
    7. Kesimpulan dan Rekomendasi
    Kegiatan magang klaster pembuatan jas memberikan dampak positif terhadap peningkatan kompetensi peserta, baik dari aspek keterampilan teknis maupun sikap kerja profesional. Ke depan, disarankan agar kegiatan ini dilanjutkan secara rutin dan melibatkan lebih banyak mitra industri agar siswa memperoleh pengalaman yang lebih luas dan nyata.
    8. Kesan Peserta magang
    Kesan mengikuti magang guru dan murid menurut Bella Novi Aulia : “Selama mengikuti kegiatan magang tailoring, saya mendapatkan banyak pengalaman berharga. Saya belajar bagaimana proses pembuatan pakaian/jas dimulai dari pengukuran, pembuatan pola, pemotongan kain, hingga proses menjahit dan finishing. Kegiatan ini membuat saya lebih terampil, teliti, dan sabar dalam bekerja. Selain itu, saya juga belajar disiplin waktu, serta tanggung jawab terhadap pekerjaan.
    Secara keseluruhan, magang ini memberikan wawasan baru tentang dunia kerja di bidang tata busana dan sedikit  menambah rasa percaya diri saya untuk terus mengembangkan kemampuan di bidang tailoring.”
     
    Kegiatan magang guru dan murid ini merupakan wujud nyata implementasi program link and match antara sekolah dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kompetensi lulusan SMKN 3 Pacitan semakin relevan dengan kebutuhan industri, serta mampu mencetak tenaga kerja kreatif, adaptif, dan kompeten di bidang busana.
    Kepala SMKN 3 Pacitan menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan program ini, terutama kepada Fandi Asmoro Tailor and Fashion yang telah memberikan kesempatan dan bimbingan selama magang berlangsung. Harapannya, kerja sama ini dapat terus berlanjut dan berkembang menjadi kemitraan berkelanjutan dalam pengembangan pendidikan vokasi di Kabupaten Pacitan.

Penulis : Ratna

Profil Narasumber/DUDI

Check Also

KEGIATAN RUTIN KEPUTRIAN DI SMKN 3 PACITAN BERSAMA GURU PUTRI DAN MURID PUTRI

Kegiatan Keputrian di SMKN 3 Pacitan telah dilaksanakan berjalan kurang lebih satu tahun.  Sampai sekarang, …

One comment

  1. Yg penting ilmu yg didapat disampaikan ke yg lainya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *