Suara adzan berkumandang merdu, memantik jiwa religious para siswa SMK Negeri 3 Pacitan. Mereka bergegas mengambil air wudhu seraya menuju shaf untuk sholat dhuhur berjama’ah. Gemuruh ramai, menyenangkan, gemericik air wudhu beradu ingin dulu. Religious Siswa-siswa terlihat nyata. Keterlibatan guru sangat penting dalam pembiasaan ini karena guru dapat menjadi teladan dan motivasi siswa untuk aktif beribadah. Bapak/Ibu pendidik pun menyapa dan menghampiri siswa yang masih bercengkrama bersama teman-temannya.
Kepala SMK Negeri 3 Pacitan, Aris Sunarno S.Pd, M.M. mengatakan bahwa, “Pembiasaan sholat berjama’ah di Sekolah merupakan salah satu upaya untuk menanamkan nilai-nilai religious kepada siswa sejak dini. Hal tersebut sesuai dengan motto SMK Negeri 3 Pacitan yaitu Beriman, Berilmu, dan Beramal.” Hal ini menjadi kebiasaan positif yang sangat luar biasa untuk dijadikan contoh di masyarakat.
Melalui pembiasaan atau pendekatan tersebut, siswa diajak untuk tidak hanya mendalami aspek akademis, tetapi juga mengajarkan tentang kedisiplinan, tanggung jawab, dan ketaatan kepada Allah SWT. Kegiatan ini mendorong siswa untuk konsisten dalam beribadah. Dengan rutin melaksanakan sholat utamanya sholat berjama’ah, mereka mampu belajar untuk mengatur waktu dengan baik dan berusaha untuk selalu tepat waktu.
Masjid Al-Ihsan ini diupayakan oleh warga sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, dan komite. Dengan dinding yang menjulang tinggi tampak megah, cat hijau yang menyegarkan mata menambah kedamaian hati. Desain dua lantai tersebut sebagai media yang nyaman untuk beribadah sholat jama’ah. Siswa putra berjama’ah di lantai satu dan siswa putri berada di lantai dua.