SEPENGGAL KISAH MENARIK DARI UKK TBSM

 

Uji Kompetensi Keahlian telah berakhir namun masih menyisakan kisah menarik yang perlu kita simak bersama, khususnya pada Kompetensi Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) SMK Negeri 3 Pacitan. Betapa tidak? ada beberapa hal yang membedakan dari tahun-tahun sebelumnya.

Pertama adalah adanya srikandi otomotif pertama kali dalam sejarah TBSM SMKN 3 Pacitan yang berhasil menorehkan prestasi dalam hal Uji Kompetensi Keahlian TBSM, dia adalah Lilis Susiyanti. Gadis dari Dusun Padi, Desa Purwoasri, Kecamatan Kebonagung ini terlihat sangat antusias dan semangat dalam melaksanakan proses langkah demi langkah, yaitu mulai dari Servis CVT, Cek tekanan bahan bakar menggunakan Fuel Pressure Gauge, Scanning EFI, hingga servis kemudi, rem, dan suspensi. Bagi seorang wanita tentu saja hal ini tidaklah mudah karena Lilis sendiri kurang begitu yakin dengan kemampunannya apalagi jika disandingkan dengan teman teman pria lainnya tentunya secara logika Lilis kalah saing. “Berbekal pengetahuan dan kemampuan yang saya miliki serta keterampilan yang cukup mumpuni setelah PKL di Yamaha Tanjung Pinang Laksana Motor, Pokoe saya harus bisa Pak.” Ujar gadis Kebonagung ini d sela-sela UKK berlangsung. Memulai pembelajaran pada masa pandemi covid 2019 tentunya sulit bagi Lilis dan kawan-kawan yang untuk bisa melaksanakan pembelajaran secara optimal namun dengan kemampuan, kemauan, dan semangat yang tinggi tentunya semuanya pasti BISA kita capai. Fajar Ardiyanto selaku pembimbing PKL dari Lilis sendiri merasa yakin jika Lilis sang Srikandi TBSM ini mampu bersaing dengan teman teman cowok lainnya. Dan terjawab juga pada UKK Tahun 2023 ini dia juga bisa mengungguli teman-teman lainnya. Sebagai apresiasi dari hasil kerja kerasnya maka Lilis Susiyanti diberikan kesempatan untuk bersedia bergabung dengan CV. Yamaha Tanjung Pinang Laksana Motor jika sudah lulus nanti.

Kisah berikutnya datang dari Muhammad Halim yang juga merupakan teman satu kelas Lilis di XII TBSM 2, sungguh malang nasib yang dialami remaja asal Desa Bangunsari Kecamatan Pacitan ini betapa tidak disaat teman yang lain dapat mengikuti UKK dengan santai dan kondisi sehat, dia harus berjuang dengan bantuan alat penopang tubuh atau kruk. Kecelakaan Motor beberapa bulan yang lalu di sekitar Jalur Lintas Selatan (JLS) mengakibatkan kakinya patah sehingga dia harus berusaha mengukuti rangkaian Ujian baik teori maupun praktik dengan keterbatasan yang dia miliki. “Bagaimanapun juga saya harus BISA, Pak” ujar remaja yang sering disapa Halim ini. Tentunya ada perlakuan khusus untuk Halim, yaitu dengan membantu memudahkan dalam penggunaan alat dan media yang ada bahkan sesekali ada teman bahkan penguji yang selalu sabar untuk membantu Halim.

Uji Kompetensi Keahlian yang disingkat UKK, di kalangan lembaga penyelenggara pendidikan kejuruan tentunya sudah banyak yang memahaminya. UKK merupakan suatu asesmen terhadap pencapaian kualifikasi jenjang 2 (dua) atau 3 (tiga) pada KKNI dilaksanakan oleh satuan pendidikan terakreditasi bersama mitra dunia kerja  di akhir masa studi  atau  Lembaga Sertifikasi Profesi dengan memperhatikan paspor keterampilan (skill passport) dan/atau portofolio untuk menentukan apakah seseorang kompeten atau belum kompeten pada standar kompetensi atau kualifikasi tertentu.

Siswa kelas XII TBSM (Teknik dan Bisnis Sepeda Motor) SMKN 3 Pacitan melaksanakan konsep skema penyelenggaraan UKK Mandiri yaitu SMK terakreditasi yang melakukan uji kompetensi secara mandiri menggunakan instrumen UKK yang disusun oleh Pemerintah Pusat sebagai standar minimal dengan melibatkan mitra dunia kerja/ industri, dan berorientasi pada standar kompetensi lulusan.

Pelaksanaan kegiatan UKK kelas XII APHPi dilakukan selama 5 (lima) hari yakni pada tanggal 13 – 17 Maret 2023 dengan menggandeng mitra dunia usaha/ industri CV. Yamaha Tanjung Pinang Laksana Motor Pacitan dan Berlian Motor Punung sebagai Penguji eksternal yang memberikan skills assesmen bagi para siswa kelas XII TBSM yang terdiri dari XII TBSM 1 sejumlah 29 siswa dan XII TBSM 2 sejumlah 28 siswa, sehingga jumlah peserta yang mengikuti UKK ada 57 peserta.

Materi UKK TBSM kali ini menggunakan Paket 1 yaitu Perawatan Berkala Sepeda Motor 4 Tak Injeksi. Paket 1 ini terdiri dari 3 (tiga) unsur pokok perawatan dan perbaikan mesin, casis atau rangka, dan kelistrikan. Dengan kolaborasi dan koordinasi dari Panitia, Penguji Internal dari sekolah dan Penguji Eksternal dari pihak Dunia Usaha/ Industri/ Kerja (DUDIKA), maka proses UKK berjalan dengan tertib, lancar, dan terkondisikan dengan baik.

Pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi oleh pihak dunia kerja/ industri selaku penguji eksternal terhadap kompetensi para siswa yang selanjutnya dapat menjadi bagian kajian untuk mengukur kelebihan dan kekurangan kompetensi yang ada pada para siswa.

Di penghujung penutupan kegiatan UKK TBSM, pihak dunia kerja/ industri berharap semoga para siswa kelak mampu menjadi tenaga kerja yang kompetitif dalam mengisi peluang kerja maupun menjadi wirausahawan-wirausahawan yang sukses di bidang Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM).

Wujudkan slogan TBSM SMKN 3 Pacitan,

SMK … Bisa

SMK … Hebat

SMKN 3 Pacitan … Bisa Hebat

TBSM … Gas Pollllll

#writter _tbsm teams

Check Also

FOOD FESTIVAL NUSANTARA MERIAHKAN TRADISI KULINER DI SMKN 3 PACITAN

Kelas XI Kuliner 1 SMKN 3 Pacitan menggelar Food Festival Nusantara yang berlangsung semarak pada …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *