Yayasan Save the Children (STC) Indonesia telah lama berdedikasi untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Indonesia. Sejak tahun 1976, Save the Children telah menyelenggarakan berbagai program, dengan fokus utama pada pemenuhan hak-hak anak. Salah satu program terbaru yang dijalankan oleh yayasan ini adalah Skills to Succeed (S2S), yang dimulai pada tahun 2013. STC telah lama bekerjasama dengan SMKN 3 Pacitan
Skills to Succeed: Membentuk Generasi Unggul
Program Skills to Succeed (S2S) memiliki tujuan mulia, yaitu memberikan bekal khususnya soft skill kepada remaja, terutama mereka yang mengalami kesenjangan antara keterampilan dan keterkaitan pekerjaan yang mereka butuhkan. Dengan demikian, program ini berusaha memberikan peluang bagi remaja untuk mendapatkan pekerjaan yang layak atau membangun bisnis sendiri, sehingga dapat memutus siklus kemiskinan antar generasi.
S2S tidak hanya berkutat pada aspek keterampilan saja, tetapi juga memasukkan elemen penting seperti pengembangan pola pikir keberlanjutan (hijau). Hal ini diharapkan dapat membantu kaum muda mengambil tindakan iklim dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka.
Langkah-langkah Implementasi Program
Proses implementasi program ini telah melibatkan berbagai tahapan, mulai dari sosialisasi, pelatihan bagi guru (Training of Trainers), hingga implementasi materi pada siswa. Namun, seperti halnya setiap program, tantangan muncul dalam proses implementasi di sekolah-sekolah. Ketergantungan pada jadwal guru menyebabkan variasi dalam kemajuan siswa, dengan sebagian siswa sudah menyelesaikan program dan mendapatkan sertifikat, sementara sebagian lagi belum mengerjakan sama sekali.
Monitoring Program: Menjamin Kualitas dan Dampak Positif
Sebagai bagian dari MEAL (Monitoring, Evaluation, Accountability, Learning) plan, Save the Children melakukan kegiatan monitoring untuk meninjau pelaksanaan pelatihan di berbagai level, termasuk pelatihan oleh guru kepada siswa. Monitoring ini bertujuan untuk memastikan bahwa implementasi pelatihan sesuai dengan standar kualitas yang diharapkan, sekaligus mendapatkan gambaran tentang dampak pelatihan yang dilakukan pada siswa. Hadir pada kegiatan Monitoring ini dari Yayasan Save the Children kak Dinda Ari Krismina (Kak Dinda) dan kak Yoselina Br Ketaren atau akrab dipanggil kak Yose
Jadwal dan Kegiatan Monitoring
Monitoring Program ini dilaksanakan di SMKN 3 Pacitan pada tanggal 23 Januari 2024, mulai pukul 09.00 hingga 14.30. Peserta refleksi kegiatan Social Emotional Learning (SEL) dan kegiatan Pelatihan Wirausaha dipilih secara acak dari peserta yang telah mengerjakan modul SEL dan peserta pelatihan wirausaha.
Kegiatan monitoring ini difokuskan pada kelas XII Kuliner 1 dan XII Kuliner 2 di ruang Tata Hidang Lab Kuliner SMKN 3 Pacitan. Pendamping dari guru SMKN 3 Pacitan, yaitu Ibu Anggrita Dian Pravitasari dan Bapak Nardi Narhudi, ikut serta dalam pemantauan ini.
Kuis dan Penghargaan, Meningkatkan Antusiasme Siswa
Tak lupa, Save the Children memberikan beberapa penguatan tentang materi dan memberikan beberapa kuis kepada siswa selama kegiatan monitoring. Ada hadiah menarik untuk siswa yang berani menjawab kuis secara langsung, menciptakan suasana yang lebih interaktif dan meningkatkan antusiasme siswa terhadap program ini.
Membangun Jembatan Menuju Masa Depan
Monitoring Program Save the Children bukan hanya sekadar evaluasi, tetapi juga langkah konkret untuk memastikan bahwa setiap langkah dalam Skills to Succeed (S2S) memberikan dampak positif dan membangun masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda Indonesia. Dengan dukungan dari para pendamping dan guru, serta partisipasi aktif siswa, program ini diharapkan dapat menciptakan perubahan nyata dan berkelanjutan dalam kehidupan mereka.
#Writter_Nardi Narhudi, S.Pd