“Gathotkaca-Srikandi Mengabdi, Rumah Harapan Berdiri”

Mentari pagi Senin, 16 Juni 2025 menyinari halaman Kantor Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Pacitan. Hari itu, suasana tampak lebih hidup dari biasanya. Di ruang pertemuan, sejumlah pembina pramuka dari SMA, SMK, dan MA se-Kwartir Ranting Pringkuku dan Pacitan telah hadir. Mereka berkumpul untuk mengikuti rapat koordinasi penting: Persiapan Perkemahan Wirakarya Daerah (PW Daerah) Tahun 2025, yang tahun ini difokuskan pada kegiatan sosial berupa pemugaran rumah tidak layak huni (RTLH).

Gudep SMKN 3 Pacitan diwakili oleh dua orang: saya sendiri, Arif Kurniawan, M.Pd, selaku pembina pramuka, serta Kak Aris Sunarno, S.Pd., MM, selaku Kamabigus yang juga mewakili pengurus Kwartir Ranting Kecamatan Pacitan. Tak hanya para pembina, acara ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Sekda Pacitan Ir. Heru Wiwoho, SP., M.Si, Ketua Kwarcab Kak Sudjarwo, S.Pd, dan anggota DPRD Kabupaten Pacitan, Kak Arifin, SE.

Dalam pertemuan tersebut, semangat pengabdian sangat terasa. Semua sepakat bahwa kegiatan ini bukan sekadar program rutin tahunan, tetapi merupakan wujud nyata semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang menjadi jiwa gerakan pramuka.

Beberapa kesepakatan penting dicapai dalam rapat tersebut:

  1. PW Daerah Tahun 2025 akan dilaksanakan pada 18–27 Juni 2025, dengan fokus utama pada pemugaran rumah tidak layak huni di tiga titik lokasi:
    1. Rumah Bapak Katenen, Dusun Klisat, Desa Tambakrejo, Kec. Pacitan
    1. Rumah Bapak Aris Santoso, Dusun Kwaron, Desa Tambakrejo, Kec. Pacitan
    1. Rumah Bapak Poniran, Dusun Salam, Desa Ngadirejan, Kec. Pringkuku
  2. Setiap gugus depan akan berpartisipasi aktif dengan mengirimkan 8 anggota pramuka penegak ke salah satu lokasi, sesuai jadwal yang telah ditentukan.
  3. Para peserta diwajibkan hadir pada 18 Juni 2025 pukul 07.00 WIB di lokasi masing-masing, lengkap dengan seragam pramuka, untuk mengikuti acara pembukaan.

Untuk Gudep SMKN 3 Pacitan Pangkalan Gathotkaca-Srikandi, kami dijadwalkan membantu di Lokasi 1: Rumah Bapak Katenen di Dusun Klisat. Bersama tim dari STKIP Pacitan dan MA Nahdatussubhan, kami bertugas selama 10 hari penuh, bergotong royong memperbaiki rumah yang sebelumnya tak layak huni.

Delapan pramuka penegak terpilih dari SMKN 3 Pacitan yang mengikuti kegiatan ini adalah:

  • Yunita Alma Dianti
  • Nur Cholifah
  • Deklara Jaya Kusuma
  • Muhammad Luqman
  • Muhammad Hasan Al Bashori
  • Erina Mahdia Hawani
  • Aldo Fieri Ferdinan
  • Arya Andrew Al Diansyah

Para siswa ini bukan hanya sekadar peserta, mereka adalah representasi semangat muda, tekad kuat, dan kepedulian yang tulus dari pramuka SMKN 3 Pacitan. Mereka tidak gentar menghadapi debu, panas matahari, maupun lelah fisik. Dengan semangat yang menggelora, mereka membersihkan puing-puing lama, mengangkat batu bata, mencampur semen, hingga mengecat dinding rumah dengan penuh semangat. Kegiatan ini akan memberikan kepada pesertanya berupa E-sertifikat dan Tiska Gotong royong sebagai penghargaan atas pengabdian yang sudah dilakukan.

Tidak hanya itu, kegiatan ini juga memberikan pengalaman yang tak ternilai, baik bagi para peserta maupun masyarakat sekitar. Tak jarang warga ikut bergabung, memberikan makanan ringan, atau sekadar menyemangati. Suasana gotong royong sungguh terasa kental.

Pak Katenen, sang pemilik rumah di lokasi pertama, tampak haru melihat rumah lamanya perlahan berubah. “Saya tidak menyangka rumah ini bisa sebagus ini. Terima kasih kepada adik-adik pramuka dan semua pihak yang membantu,” ucap beliau dengan mata berkaca-kaca.

PW Jatim tahun ini tidak hanya sukses dari sisi teknis, tetapi juga meninggalkan jejak mendalam dalam hati semua yang terlibat. Kegiatan ini menjadi ruang bagi pramuka penegak dan pandega untuk berbuat nyata, menebar manfaat, dan belajar langsung dari masyarakat.

Sebagai pembina, saya pribadi merasa bangga dan terharu. Melihat siswa-siswa kami tumbuh dalam semangat pengabdian dan empati sosial adalah kepuasan tersendiri. Tak sekadar belajar teori di kelas, mereka langsung terjun menjadi bagian dari perubahan sosial.

PW Jatim 2025 bukan hanya sekadar kegiatan tahunan—ia telah menjadi panggung pengabdian nyata. Di tengah tantangan zaman, gerakan pramuka tetap menunjukkan bahwa semangat gotong royong, kepedulian, dan kebersamaan tidak pernah usang.

Dan dari Dusun Klisat, sebuah harapan tumbuh. Harapan bahwa generasi muda mampu menjadi agen perubahan, dengan cara yang sederhana namun penuh makna: membantu sesama.

Penulis : Arif Kurniawan, M.Pd

Check Also

KEMAH BAKTI DAN UJI TKU LAKSANA

SMKN 3 Pacitan berhasil menyelenggarakan Kemah Bakti dan Uji TKU Laksana pada 29-31 Juni 2025 …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *