Perkembangan zaman yang semakin dinamis, diikuti oleh beragam karakter dan gaya belajar peserta didik yang beragam, sudah selayaknya menjadi pertimbangan guru dalam memberikan layanan pendidikan yang lebih baik kepada generasi muda tersebut. Demi mengidentifikasi minat dan karakter peserta didik, gurupun hendaknya lebih membuka diri dan dekat dengan anak-anak yang berada dalam asuhannya. Ada banyak cara dan strategi yang telah dipelajari oleh guru agar dapat mencapai tujuannya, yaitu menuntun peserta didik sesuai dengam kodrat alam dan kodrat zaman agar peserta didik mencapai kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai manusia dan anggota masyarakat. Karena sejatinya prioritas suatu pendidikan adalah “Murid, Murid dan Murid…”
Salah satu dari berbagai usaha yang dapat dilakukan adalah guru melaksanakan pengembangan diri dengan mengikuti Progam Pendidikan Guru Penggerak, yakni suatu program yang disediakan oleh Kemendikbud yang dapat diikuti oleh seluruh guru di Indonesia dari semua jenjang pendidikan. Penulis merupakan salah satu guru penggerak yang telah melaksanakan kegiatan tersebut selama 6 bulan, terhitung dari bulan Oktober 2022 sampai dengan bulan Juli 2023, bersama dengan satu rekan guru lain yaitu Bpk. Abdul Kholid, M.Psi. Aktifitas yang dijalani adalah dengan alur MERDEKA, menyelesaikan 10 modul yang tertuang ke dalam beberapa sesi pembelajaran. Diawali dengan aktifitas daring dan luring, belajar berkolaborasi dengan sesama rekan CGP (Calon Guru Penggerak), mendapatkan fasilitas kunjungan dari Pengajar Praktik, melaksanakan Lokakarya, hingga penyusunan program sekolah yang berdampak positif bagi murid, dan ditutup dengan kegiatan Panen Hasil Belajar.
Pada kegiatan Panen Hasil Belajar, penulis berkesempatan untuk berbagi prakti baik pada sesi kelas berbagi. Dan dengan memperkenalkan program RINDANG, berharap agar sekolah mampu mewujudkan kelas dan sekolah yang Rapi, Indah dan Menyenangkan sehingga nyaman bagi muird untuk belajar. Materi, foto dan harapan inilah yang penulis sajikan dalam pameran pada Panen hasil Belajar tersebut. Dan merupakan sebuah kehormatan ketika para tamu dan undangan menilik ke dalam stand kami dan berinteraksi dengan rekan-rekan CGP, karena hal ini merupakan kesempatan bagi kami untuk menjelaskan program dan harapan kami sebagai guru. Terlebih ketika Bupati Pacitan, (Bpk. Indrata Nur Bayuaji) menyampaikan pandangan terkait program sekolah. Beliau berharap adanya solusi terkait masalah sampah dan kepedulian lingkungan oleh masyarakat Pacitan, menurut beliau pihak sekolah dapat turut berkontribusi dengan mengajak peserta didik untuk lebih memperhatikan kebersihan lingkungan sekolah dan pelestarian alam di lingkungan sekolah.
Oleh karena itu, besar harapan kami sebagai pendidik dapat selalu menjadi pribadi yang peduli dan peka terhadap kebutuhan dan lingkungan peserta didik. Mohon izin untuk mengutip bait puisi dari salah satu rekan kami yang berbunyi, “Kami bukanlah guru yang pintar, namun kami adalah guru yang mau untuk belajar”. Makna dari bait ini sangatlah luar biasa jika dihidupi oleh setiap guru di Indonesia, sehingga guru akan tetap semangat dalam menggali dan mengembangkan potensi dirinya serta mampu melaksanakan Asah Asih dan Asuh kepada setiap peserta didik di sekolah.
#writer_Astuti